Sistem Pengapian Kondensator |
Sistem pengapian kondensator (kapasitor)
atau CDI (Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem
pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan
(discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian
(ignition coil).
Pada Sistem pengapian magneto terdapat
beberapa kekurangan, yaitu:
1.
Kumparan
pengapian yang dipakai haruslah mempunyai nilai Induktansi yang besar, sehingga
unjuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan.
2.
Bentuk
fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar.
3.
Pemakaian
kontak pemutus (breaker contact) menuntut perawatan dan penggantian komponen
tersendiri.
4.
Membutuhkan
Pencatu daya yang mempunyai keluaran dengan Beda potensial listrik yang relatif
rendah dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian
komponen penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin.
Walaupun pada nantinya dikembangkan Sistem
pengapian transistor atau TSI (Transistorized Switching Ignition) atau TCI
(Transistor Controlled Ignition) yang menggunakan transistor untuk menggantikan
kontak pemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan teknologi.
Cara kerja
Awalnya sebuah pencatu daya akan mengisi
muatan pada kondensator dalam bentuk Arus listrik searah sampai mencapai
beberapa ratus volt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk
menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses
pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui
sebuah Saklar elektronik.
Karena bekerja dengan secara elektronik,
sebagian besar komponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang
ditempatkan pada Papan rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB),
lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan
maupun panas. Banyak orang yang menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI
(CDI box), atau "CDI" saja.
Berdasarkan pencatu dayanya, sistem pengapian CDI terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sistem pengapian CDI AC yang merupakan
dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus
listrik bolak-balik (dinamo AC/alternator).
2. Sistem pengapian CDI DC yang
menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC,
Batere, maupun Aki).
Bagian-bagian sistem pengapian
Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui
(atau mungkin beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal)
di dalam suatu sistem pengapian CDI:
1.
Kumparan
pengisian (charging coil).
2.
Kumparan
pemicu (trigger/pulser coil).
3.
Penyearah
(rectifier).
4.
Baterai
(battery).
5.
Sekering
(fuse).
6.
Kunci
kontak (contact switch).
7.
Kondensator
(capacitor).
8.
Saklar
elektronik (electronic switch).
9.
Pengatur/penyetabil
tegangan (voltage regulator/stabilizer).
10.
Transformator
penaik tegangan (voltage step up transformer).
11.
Pengubah
tegangan (voltage converter/inverter).
12.
Pelipat
tegangan (voltage multiplier).
13.
Kumparan
pengapian (ignition coil).
14.
Kabel
busi (spark plug cable).
15.
Busi
(spark plug).
16.
Sistem
pengawatan (wiring system).
17.
Jalur
bersama (common line).
Catatan
Ada banyak ragam modul CDI dibuat, pada
dasarnya harus memenuhi kebutuhan yang diminta kumparan pengapian dan secara
tidak langsung harus menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan cara
mengatur besarnya arus, tegangan dan durasi dari proses pengisian dan
pengosongan muatan kondensator. Hal ini menentukan besarnya pasokan daya untuk
kumparan pengapian dan juga Pewaktuan pengapian (ignition timing).